Ni Bawang dan Ni Kesuna
Alkisah di Bali hiduplah sepasang
suami istri miskin yang mempunyai dua anak perempuan. Si sulung bernama Ni Bawang dan Si bungsu bernama Ni Kesuna. Sebagai anak bungsu,Ni
Kesuna selalu mendapat perhatian lebih dari kedua orangtuanya. Selain itu,ia
juga selalu membantah apabila disuruh bekerja. Pada suatu pagi sebelum
berangkat ke pasar, sang ibu berpesan kepada kedua putrinya untuk menurunkan
padi dari lumbung dan menumbuknya menjadi beras.
Keduanya mengangguk patuh. Sepeninggal ibu mereka, Ni Bawang langsung bergegas menuju lumbung sembari mengingatkan adiknya. Ni Kesuna hanya menyahut,”Turunkanlah sendiri,biar aku yang memotong tangkainya nanti.”Ni Bawang pun tidak keberatan dengan permintaan adiknya. Setelah itu Ni Bawang memanggil Ni Kesuna,”Kesuna,padi sudah diturunkan,giliranmu yang memotongnya!”. “Potonglah sendiri biar aku yang menjemurnya!” jawab Ni Kesuna. Ni Bawang tidak membantah, ia pun memotong padi sampai selesai. Kemudian menyuruh adiknya menjemur. “Kamu saja yang menjemur, aku yang menumbuk!” sahut ni Kesuna. Ni Bawang mengalah, dan ia melanjutkan pekerjaannya sampai menjadi beras.
Keduanya mengangguk patuh. Sepeninggal ibu mereka, Ni Bawang langsung bergegas menuju lumbung sembari mengingatkan adiknya. Ni Kesuna hanya menyahut,”Turunkanlah sendiri,biar aku yang memotong tangkainya nanti.”Ni Bawang pun tidak keberatan dengan permintaan adiknya. Setelah itu Ni Bawang memanggil Ni Kesuna,”Kesuna,padi sudah diturunkan,giliranmu yang memotongnya!”. “Potonglah sendiri biar aku yang menjemurnya!” jawab Ni Kesuna. Ni Bawang tidak membantah, ia pun memotong padi sampai selesai. Kemudian menyuruh adiknya menjemur. “Kamu saja yang menjemur, aku yang menumbuk!” sahut ni Kesuna. Ni Bawang mengalah, dan ia melanjutkan pekerjaannya sampai menjadi beras.
Dikutip dari:
”Tes Harian PUSAT BIMBINGAN BELAJAR GANESHA OPERATION,Bahasa
Indonesia XI”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar